Artikel Aksi Nyata Modul 3.3
AKSI NYATA MODUL 3.3
PENGELOLAAN PROGRAM
YANG BERDAMPAK PADA MURID
(https://docs.google.com/document/d/1cbvPVf4n8K1DbwJJUFiGIwWBlwzqTmD8/edit)
Program yang berdampak pada murid
adalah program untuk meningkatkan keberpihakan pada murid, menguatkan apa yang
dimiliki, serta mendorong kebermaknaan atau komitmen kepada mereka, dan
mengimplementasikan kepemimpinan murid secara kontekstual. Dengan lingkungan
yang mendukung kegiatan mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara
positif, arif dan bijaksana dapat menumbuhkan potensi yang dimiliki oleh murid.
Harapannya sekolah dapat mewujudkan program yang berdampak pada murid menuju
Profil Pelajar Pancasila.
Pengembangan Komunitas Peer Educator (PE) materi
PKRS (Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas Remaja) di SMP N 12
Semarang merupakan salah satu program keberpihakan pada murid yang kami pilih. Program kokurikuler BK ini bertujuan melalui media
sosial, mading, dan pemanfaatan platform instagram beserta podcast murid dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan public
speaking dengan mengedepankan kepemimpinan murid dalam mengorganisir sebuah
kegiatan. Program tersebut mewakili tiga aspek kepemimpinan
murid yaitu tentang suara,
pilihan, dan kepemilikan murid, serta dapat mendorong
terbangunnya hubungan dan interaksi sosial yang aktif dan positif pada murid
sehingga dapat mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif dan penuh energi
positif. Pada
aspek suara dapat mewadahi ketertarikan murid terhadap teknologi (medsos), aspek pilihan sebagai bentuk aktivitas dan jadwal sesuai
usulan murid, serta kepemimpinan yang kegiatannya dikelola oleh murid
secara mandiri.
Diskusi dengan KS.
Aksi nyata program kegiatan
PE 12 pada hari Rabu, 8 Juni 2022. Melalui komunikasi dan diskusi lewat group
WA dan tanya jawab anak, kami berhasil mengawali dan memfasilitasi program
tersebut. Kegiatan tersebut selanjutnya dikelola oleh anak yang tergabung dalam
komunitas Peer Educator 12. Pada awalnya ada sosialisasi tentang PKRS secara
umum dari Ibu Ayda Tatsa selaku guru BK. Selanjutnya anak berdiskusi tentang
pembentukan pengurus PE 12, rencana kegiatan (progam), pembagian tugas kegiatan,
dan jadwal kegiatan yang semuanya itu dipimpin oleh anak kelas IX. Selama
hampir 2 minggu ini, tim PE sudah melaksanakan pertemuan rutin 2 kali dan
aktivitas sesuai tugas masing-masing. Aktivitas yang sudah terlaksana adalah
pembuatan mading sekolah terkait bullying,
sikap percaya diri, dan kesehatan reproduksi dengan berbagai bentuk tulisan.
Selanjutnya pembuatan poster dan video tentang bullying dan diupload di
instagram: https://instagram.com/peereducator12_smg?igshid=YmMyMTA2M2Y=.
Selain itu pembuatan podcast. Konten perdana diisi oleh anak kelas 9 dengan
tema Percaya Diri. https://open.spotify.com/show/4zOdf05gsyFSuMlOaZcSn7?si=pX4_kFceTVCLhWSM0Eit8A&utm_source=copy-link.
Hasil aksi nyata yang sudah tampak adalah anak bisa menyampaikan
pengetahuan dan pengalaman terkait materi PKRS melalui media sekolah atau
mading dan media sosial berupa instagram. Keterampilan anak dalam membuat
karya, public speaking dapat dilihat
pada video dan konten podcast yang
sudah dibuat. Setelah melihat tayangan dan tampilan karya anak, teman lainnya
merasa antusias dan tertarik untuk mengikutinya.
Pembuatan video bullying.
Perasaan
kami sangat senang dan bersyukur karena program kegiatan yang berpihak pada
murid bisa terlaksana sesuai harapan dan mencerminkan karakter profil pelajar
Pancasila. Dan program tersebut telah membuahkan karya meskipun masih dalam
bentuk sederhana. Melihat semangat dan antusias tim PE 12 kami yakin secara
perlahan keterampilan public speaking
anak lambat laun pasti meningkat.
Program PE 12 tersebut memberikan pembelajaran yang berharga bagi
semuanya karena kegiatan berpihak pada murid sepenuhnya. Selain menunjang
materi mapel BK, anak diberi kesempatan untuk menularkan pengetahuan yang
dimilikinya, dapat meningkatkan keterampilan menulis dan public speaking dengan memanfaatkan media sekolah maupun media
sosial seperti instagram dan podcast. Program tersebut sudah
terlaksana dua minggu dan anak-anak sudah menghasilkan karya yang dipajang di
mading sekolah dan diunggah di instagram peereducator12_smg serta podcast
peereducator12.
H
Hasil karya aksi nyata berupa mading sekolah, instagram, Podcast
Setiap kegiatan perlu adanya evaluasi bersama. Perencanaan kegiatan sudah baik. Untuk pelaksanaannya perlu dimaksimalkan sesuai waktu yang dijadwalkan. Beberapa hal masih perlu direvisi dan dibenahi pada pertemuan berikutnya agar karya di minggu depan bisa maksimal lebih baik lagi terutama pada podcast. Hasil evaluasi dan refleksi bersama dilakukan demi kemajuan dan peningkatan program tersebut. Semoga berhasil baik, bermanfaat, dan berdampak aktif, kreatif, dan positif bagi murid, semua warga sekolah, dan masyarakat. Tentu saja keberhasilan itu tidak terlepas dari dukungan, peran aktif dari berbagai pihak mulai dari sekolah, orang tua, masyarakat, dan dinas terkait.
Penulis: Sri Hardiyati Wahyurini
SMP Negeri 12 Semarang
Comments
Post a Comment